Dampak Globalisasi Terhadap Konflik dan Perang di Indonesia
Globalisasi telah membawa banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di Indonesia. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak globalisasi juga turut mempengaruhi konflik dan potensi perang di tanah air. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Menurut peneliti konflik dan perdamaian, Prof. Dr. Mochtar Mas’oed, globalisasi telah membawa dampak positif dan negatif terhadap konflik di Indonesia. “Dampak positif globalisasi adalah terciptanya koneksi dan interaksi antarbangsa yang lebih cepat dan mudah. Namun, dampak negatifnya adalah munculnya ketegangan antarbudaya dan perbedaan ideologi yang dapat memicu konflik,” ujarnya.
Salah satu contoh dampak negatif globalisasi terhadap konflik di Indonesia adalah munculnya radikalisme dan ekstremisme yang mengancam keamanan dan stabilitas negara. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Drs. Suhardi Alius. “Globalisasi telah mempercepat penyebaran ideologi radikal melalui media sosial dan internet, yang dapat memicu konflik di masyarakat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dampak globalisasi juga dapat meningkatkan potensi perang di Indonesia, terutama dalam persaingan ekonomi dan politik antarnegara. Menurut analis politik, Dr. Syamsu Rizal, “Globalisasi telah membuat persaingan antarnegara semakin ketat, yang dapat memicu konflik ekonomi dan politik yang berujung pada perang.”
Untuk mengatasi dampak globalisasi terhadap konflik dan perang di Indonesia, diperlukan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan masyarakat. Hal ini juga disampaikan oleh Direktur Eksekutif The Habibie Center, Dr. Rizal Sukma. “Pemerintah perlu meningkatkan kerjasama antarnegara dan memperkuat diplomasi untuk mencegah konflik dan perang akibat dampak globalisasi,” kata Dr. Rizal.
Dengan kesadaran akan dampak globalisasi terhadap konflik dan perang di Indonesia, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di tanah air. Sebagaimana disampaikan oleh Presiden RI, Joko Widodo, “Kita harus waspada terhadap dampak negatif globalisasi dan bersama-sama menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan Indonesia yang damai dan sejahtera.”