Perang hari ini memang tidak selalu terjadi di medan tempur, namun juga bisa terjadi di ranah media. Peran media dalam pemberitaan konflik sangatlah penting, karena informasi yang disampaikan oleh media dapat mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap suatu konflik.
Menurut pakar media, Dr. Arief Budiman, media memiliki kekuatan untuk membentuk opini publik. “Media memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk persepsi masyarakat terhadap suatu konflik. Mereka memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam konflik tersebut,” ujarnya.
Dalam konteks perang hari ini, media memiliki tanggung jawab besar dalam menyajikan informasi yang akurat dan seimbang. Namun, sayangnya tidak semua media mampu memenuhi standar tersebut. Banyak media yang cenderung memihak pada salah satu pihak dalam konflik, sehingga menyebabkan informasi yang disampaikan menjadi bias.
Dalam hal ini, peran jurnalis sebagai penjaga kebenaran informasi sangatlah penting. Mereka harus mampu menyajikan berita secara objektif dan tidak terpengaruh oleh kepentingan pihak-pihak tertentu. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang jurnalis terkenal, “Tugas seorang jurnalis adalah menyajikan fakta secara obyektif tanpa memihak pada satu pihak. Mereka harus menjadi penjaga kebenaran informasi.”
Namun, dalam realitasnya, seringkali media lebih memilih untuk mengejar rating daripada menjaga kebenaran informasi. Mereka cenderung menyajikan berita yang sensasional dan kontroversial demi menarik perhatian pembaca atau pemirsa. Hal ini tentu saja dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap media sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya.
Jadi, dalam menyikapi perang hari ini, penting bagi kita untuk selalu kritis terhadap informasi yang disajikan oleh media. Kita harus mampu menyaring informasi yang kita terima dan tidak langsung percaya begitu saja. Sebagai masyarakat yang cerdas, kita harus mampu membedakan antara fakta dan opini dalam pemberitaan konflik.
Dalam dunia yang penuh dengan informasi dan opini yang saling bertentangan, kita harus mampu menjadi pembaca atau pemirsa yang cerdas. Kita tidak boleh terpancing emosi oleh pemberitaan yang tendensius atau provokatif. Sebagai konsumen informasi, kita memiliki peran penting dalam menyaring informasi yang masuk ke dalam pikiran kita. Jadi, jadilah pembaca atau pemirsa yang cerdas dan kritis dalam menyikapi perang hari ini.