Ketakutan akibat bahaya perang di suatu negara adalah hal yang tidak bisa dianggap enteng. Perang selalu meninggalkan dampak yang merusak, baik secara fisik maupun psikologis bagi masyarakat di negara yang terlibat. Ketakutan akan kehilangan orang-orang tercinta, kehilangan tempat tinggal, serta kehilangan keamanan menjadi momok yang menakutkan bagi setiap individu.
Menurut Profesor John H. Herz, seorang ahli teori hubungan internasional, “Perang tidak hanya merusak infrastruktur suatu negara, tetapi juga merusak tatanan sosial dan psikologis masyarakatnya. Ketakutan akan bahaya perang bisa mengakibatkan trauma yang mendalam bagi individu, bahkan setelah perang berakhir.”
Para pakar kemanusiaan juga menyoroti dampak ketakutan akibat bahaya perang terhadap anak-anak. Menurut Dr. Maria Santos, seorang psikolog anak, “Anak-anak pengeluaran hk yang terpapar dengan ketakutan akibat perang cenderung mengalami gangguan tidur, kecemasan yang berlebihan, dan bahkan depresi. Mereka membutuhkan perlindungan dan dukungan ekstra dalam menghadapi situasi konflik.”
Di beberapa negara yang mengalami konflik bersenjata, program-program kesehatan mental mulai ditingkatkan untuk membantu masyarakat dalam mengatasi ketakutan akibat bahaya perang. Menurut Dr. Ahmad, seorang psikiater yang terlibat dalam program tersebut, “Penting bagi kita untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan mental masyarakat yang terdampak konflik. Ketakutan akan bahaya perang bisa memiliki efek jangka panjang yang serius bagi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.”
Dengan demikian, penting bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk tidak hanya fokus pada penyelesaian konflik secara fisik, tetapi juga memberikan perhatian yang cukup terhadap kesehatan mental masyarakat yang terdampak. Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi individu yang mengalami ketakutan akibat bahaya perang adalah langkah awal yang penting dalam proses pemulihan pasca konflik.