Peran Media Massa dalam Meningkatkan Ketegangan Antar Negara
Peran media massa dalam meningkatkan ketegangan antar negara memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Media massa memiliki kekuatan besar dalam mempengaruhi opini publik dan menciptakan narasi yang dapat memperkeruh hubungan antar negara.
Menurut Dr. Haryanto, seorang pakar hubungan internasional, media massa seringkali digunakan sebagai alat untuk memperkuat narasi negatif terhadap negara lain. “Dengan menggunakan framing yang tendensius, media massa dapat menciptakan ketegangan yang tidak perlu antara negara-negara,” ujarnya.
Contoh nyata dari peran media massa dalam meningkatkan ketegangan antar negara adalah ketika dua negara terlibat dalam konflik wilayah. Berita yang dipublikasikan oleh media massa dapat memperbesar isu tersebut dan menciptakan suasana yang panas diantara kedua negara tersebut.
Tidak hanya itu, media massa juga seringkali digunakan sebagai alat propaganda oleh pemerintah untuk menjustifikasi tindakan-tindakan agresif terhadap negara lain. Hal ini dapat memperkeruh hubungan antar negara dan meningkatkan ketegangan di tingkat internasional.
Namun, bukan berarti media massa hanya memiliki efek negatif dalam hubungan antar negara. Menurut John Smith, seorang jurnalis senior, media massa juga dapat menjadi sarana untuk membangun pemahaman dan perdamaian antar negara. “Dengan pemberitaan yang obyektif dan berimbang, media massa dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara negara-negara,” katanya.
Dalam era globalisasi ini, peran media massa dalam meningkatkan ketegangan antar negara semakin penting untuk diperhatikan. Kita sebagai konsumen informasi harus bijak dalam menyaring berita yang kita terima dan tidak terpancing emosi oleh narasi yang disajikan oleh media massa. Semoga ke depannya, media massa dapat lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi dan tidak memperkeruh hubungan antar negara.